Rabu, 30 Januari 2013

Praktik Dokter dan Bidan akan Dibatasi pada BPJS 2014

Perdebatan sengit mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berakhir sejak DPR menyetujui pada akhir 2011 lalu. BPJS yang efektif berjalan 2014 mendatang itu diikuti beberapa ketentuan baru yang menyertainya, diantaranya dibatasinya praktik dokter dan bidan.

dr Prijo Sidipratomo, Sp Rad (K)
"Saat pemberlakuan BPJS nanti maka akan ada pembatasan praktik tenaga medis karena nantinya akan didirikan klinik BPJS, yang dikepalai dokter umum atau dokter gigi dengan dibantu perawat dan bidan," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prijo Sidi pratomo.

Dengan adanya klinik BPJS itu, masyarakat bisa berobat secara cuma-cuma, sebab mereka sudah ditanggung asuransi yang preminya dibayar pemerintah. Setiap klinik BPJS akan memperoleh uang pertanggungan dengan nilai sesuai jumlah masyarakat yang mereka jangkau. Persebaran klinik BPJS diharapkan bisa mengurangi atau membatasi praktik umum dokter. Pasien akan lebih memilih ke klinik BPJS daripada ke praktik dokter.

Selanjutnya akan berdampak ke bidan. Dalam prakteknya nanti bidan wajib menginduk ke klinik BPJS terdekat. Dengan begitu masyarakat yang memanfaatkan jasa bidan tetap gratis karena biayanya sudah dicover BPJS. "Teknisnya nanti pasien bisa minta dirujuk oleh dokter klinik BPJS ke bidan," tambah beliau.

Prof. dr Ali Ghufrom Mukti M.Sc.,Ph.D
Soal kebijakan bagi para dokter dan bidan untuk menginduk ke klinik BPJS dibenarkan Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron. Ditegaskannya BPJS tidak melarang para dokter dan bidan untuk membuka praktik diluar klinik BPJS.

"Bukan dilarang untuk membuka praktik, tapi dianjurkan agar berpraktik di institusi kan lebih baik. Misalnya ada bidan yang tidak bisa menangani pasiennya sendiri kan terpaksa harus dirujuk ke BPJS. Jadi bukan dilarang, ini cuma imbauan," ujar dia.

Meski begitu Ali Gufron menuturkan, pemerintah belum sepenuhnya memutuskan kebijakan tersebut. Masih ada pembahasan-pembahasan lanjutan sebelum BPJS diberlakukan pada 2014. "Termasuk soal praktik dokter dan bidan, itu belum final, belum diputuskan. Nanti ada pembicaraan lebih lanjut," pungkasnya.

sumber : tabloidbidan/jpc/mas


26 Ribu Pria di Indonesia Sudah Melakukan Vasektomi

Vasektomi
Sepanjang 2012 lalu sedikitnya 26 ribu pria di Indonesia sudah melakukan operasi vasektomi. Jumlah ini melebihi target yang dicanangkan BKKBN. Jumlah peminat vasektomi terus meningkat, sebab itu BKKBN akan meningkatkan jumlah dokter yang mampu melakukan vasektomi.

"Tahun 2011 ada 22.000 orang yang sudah di vasektomi, tahun 2012 sampai September saja sudah 26.000 orang," menurut Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Wendy Hartanto.

Operasi Vasektomi
Menurut Direktur Bina KB jalur pemerintah, Wicaksono, di Indonesia hanya ada 153 urolog yang mampu melakukan vasektomi. "Selain urolog, ada 1500 dokter bedah yang bisa melakukan vasektomi, di tiap propinsi ada tiga dokter," kata Wicaksono.

Dikatakan Wicaksono, peminat vasektomi paling tinggi ada di Jawa Timur. "Di Situbondo ada 4.000 orang yang sudah melakukan vasektomi, di Medan, dan Kalimantan Selatan juga banyak yang minta divasektomi," katanya.

Prosedur Vasektomi
Pada prinsipnya vasektomi adalah memotong saluran sperma laki-laki. Tujuannya untuk mencegah terjadinya pertemuan cairan sperma dan sel telur, yaitu untuk mencegah kehamilan. Dalam dunia medis metode ini sangat efektif, sehingga menjadi pilihan yang tepat bila ingin membatasi jumlah anak. Namun tubuh manusia tidah hanya dinilai sebgai realitas biologis, tubuh juga terkait dengan realitas psikologis-sosiologis, sehingga dalam masyarakat indonesia yang majemuk ini masih menjadi pedebatan mengenai boleh tidaknya melakukan vasektomi, terutama bagi umat muslim yang menjadi mayoritas.

Oleh karena itu BKKN sudah bertahun-tahun mendesak MUI untuk mengeluarkan fatwa mengenai vasektomi, sehingga masyarakat memiliki rujukan dalam memilih kontrasepsi dan pemerintah, dalam hal ini BKKBN, juga dapat fokus pada metode yang paling efektif.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkam vasektomi. Namun keharaman itu dengan perkecualian. Ada syarat tertentu yang memungkinkan vasektomi diperbolehkan. Apa saja? Menurut Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, Kamis (5/7/2012), pada tahun 1979 MUI menetapkan bahwa vasektomi dan tubektomi haram karena sebagai bentuk pemandulan.

Namun, pada 2009 ada informasi bahwa vasektomi dapat dipulihkan kembali pada situasi semula. Hingga akhirnya dilakukan kajian ulang dengan mengundang para ahli, baik dokter spesialis maupun pihak BKKBN.
"Pada Ijtima Ulama Komisi Fatwa di Padang Panjang 2009, masalah ini kembali dibahas. Namun, para ulama menegaskan bahwa vasektomi haram, karena merupakan pemandulan tetap," jelas Niam yang juga doktor hukum Islam UIN Jakarta ini.

Kemudian, pada 2012 dalam sidang komisi fatwa di Cipasung (Tasikmalaya), hal tersebut dibahas kembali karena BKKBN dan Kemenkes meminta fatwa terkait masalah ini disertai penjelasan dari ahli urologi.
"Dalam penjelasan ahli urologi, definisi vasektomi adalah memotong dan mengikat. Sementara dalam penjelasan tertulis di laman BKKBN, bahwa salah satu kelemahan vasektomi adalah tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin punya anak lagi," jelasnya.

Nah, hasil sidang komisi fatwa di Cipasung, Tasikmalaya, itu akhirnya memutuskan, vasektomi hukumnya haram. Namun ada sejumlah perkecualian, yakni:
1. Untuk tujuan yang tidak menyalahi syariat
2. Tidak menimbulkan kemandulan permanen
3. Ada jaminan dapat dilakukan rekanalisasi yang dapat mengembalikan fungsi reproduksi seperti semula
4. Tidak mnimbulkan bahaya bagi yang bersangkutan
5. Tidak dimasukkan dalam program dan metode kontrasepsi mantap
"Jadi itu hasil Ijtima Ulama, vasektomi dan tubektomi tetap haram dengan perkecualian," tuturnya. Kembali pada anda sebagai entitas biologis yang merdeka untuk memilih metode kontrasepsi yang paling adil baik sebagai pribadi maupun pasangan yang menghendaki keharmonisan. Kehidupan seks yang sehat dan komunikatif menjadi salah satunya.

Salam Sehat
dr. Aidil Adlha

Selasa, 29 Januari 2013

Pirau Katup Semilunar Ciptaan Dokter Bedah Saraf RSUP DR Sardjito Selamatkan Ribuan Penderita Hidrosefalus

Katub Semilunar untuk Penderita Hidrosefalus

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pompa Holter pada sebelum tahun 80-an menjadi satu-satunya alat untuk menyelamatkan bayi-bayi penderita hidrosefalus. Namun pompa buatan Amerika itu sering bermasalah, karena kerap terjadi sumbatan pada aliran pompa setelah dipasang. Akibatnya, para pasien yang kebanyakan adalah bayi harus menjalani operasi ulang.

Setelah bertahun-tahun menekuni sistem kerja alat tersebut dr. Sudiharto, dokter spesialis bedah syaraf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, menyempurnakan alat ini hingga tidak terjadi penyumbatan. Alat tersebut dinamakan Pirau Katup Semilunar.

"Saya terinspirasi dari jantung. Di organ itu terdapat katup yang mengalirkan darah masuk dan keluar dari jantung secara terus menerus. Tuhan menciptakan dengan sempurna. Di jantung itu ada katup semilunar setengah bulat. Itu yang buat kita bisa bertahan dalam sekian puluh tahun. Saya pikir, kenapa saya tidak buat desain seperti itu untuk katub pompa holter," kata dr.Sudiharto, Senin (28/1/2013) di RSUP Dr. Sardjito.

hydrocephalus
Alat tersebut sejak ditemukan hingga saat ini setidaknya sudah terpasang pada sekitar 7.000 penderita hidrosefalus. Dari semua pasien yang dipasang alat ciptaannya, Sudiharto mengaku hanya sekali melakukan operasi ulang pada awal-awal pompa katup semilunar mulai digunakan.

Penyebabnya adalah setelah dipasang ternyata pertumbuhan bayi melebihi perkiraan panjang selang. "Waktu dipasang pasien masih kecil, seiring bertambah usia pasien makin tinggi hingga selang menjadi kuran panjang," jelasnya.

Pengalaman itu menjadikan Sudiharto semakin tahu panjang selang dari pompa yang hendak dipasang. Menurutnya, orang Indonesia memiliki tinggi badan 160-175 cm. Dengan demikian, ia harus memasang pompa berserta selang yang memiliki panjang 68-74 cm. Dari pengalaman, selang sepanjang itu cukup hingga pasien dewasa.

"Sekarang average sambungan selang dari leher ke perut 65-70 cm. Hanya kadang-kadang anak-anak sekarang cenderung lebih tinggi. Jadi, kita pasang dengan panjang 74 cm," tuturnya.

Sudiharto menjelaskan, untuk pemasangan alat pompa pada awalnya kepala di bedah. Kemudian dibuat lubang kecil untuk memasukkan pompa di sekitar rongga otak. Dari rongga otak dipasang selang yang terhubung melalui leher hingga masuk ke rongga perut di luar usus.
Pompa Holter Hidrosefalus Konvensional

"Kita masukkan di bawah kulit. Karena otak itu berdenyut sesuai dengan denyut jantung, katup ini membuka sesuai dengan denyutan jantung," katanya.

Di RSUP Dr. Sardjito, rata-rata setiap tahun 80 pasien dioperasi dan dipasang alat tersebut. Di rumah sakit lain, apabila dibutuhkan akan dikirim sesuai dengan permintaan. Harga alat pun relatif tidak mahal, berkisar Rp 1,5 juta hingga 2,5 juta.
Anak Hidrosefalus Bisa Hidup Normal

"Dari pantauan terhadap pasien saya yang menggunakan alat itu, mereka dapat tumbuh dan berkembang hingga dewasa sebagaimana manusia lainnya dan dapat berkeluarga serta memiliki keturunan," tegasnya.

Kamis, 13 Desember 2012

Modifikasi HIV Dapat Melawan Sel Kanker

Emily "Emma" Whitehead

Seorang anak perempuan di Amerika Serikat, Emma Whitehead (7), sudah lima tahun didiagnosis menderita kanker darah atau leukemia limfoblastik akut. Tahun lalu ia hampir meninggal karena kambuh, meskipun sudah menjalani pengobatan kemoterapi.

Namun pada tahun ini, ia telah hidup lebih lama daripada yang divonis selama tujuh bulan. Ia juga sudah bersekolah, memasuki tahun keduanya. Hal ini terjadi karena ia menjalani suatu metode baru pengobatan untuk melawan kanker yang dideritanya.

Virus HIV menempel pada sel manusia (Mikroskop Elektron)
Pengobatan ini menggunakan HIV yang telah dilemahkan sehingga metodenya hampir sama dengan vaksinasi. HIV dapat memprogram ulang gen yang mengelola sistem imun dan dilatih untuk dapat membunuh sel kanker.

Para ahli menghilangkan jutaan sel T, salah satu jenis sel darah putih, dan memasukkan gen baru yang akan memungkinkan sel T untuk membunuh sel kanker. HIV yang sudah dilemahkan digunakan untuk pengobatan karena virus ini mampu untuk mengubah materi genetik menjadi sel T.

Kemudian sel T yang telah direkayasa itu dipompa kembali ke dalam tubuh dengan tujuan untuk menyerang sel B, yang pada penderita leukemia berubah menjadi ganas. Sel T yang direkayasa dapat berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun, namun kemampuannya untuk melawan penyakit akan berkurang.

Kerontokan rambut Emma karena Kemoterapi
Emma adalah salah satu dari banyak pasien yang menerima metode pengobatan ini. Meskipun demikian, pengobatan ini ternyata belum sempurna. Sel T yang direkayasa bisa saja membunuh sel B yang normal sehingga pasien dengan pengobatan ini membutuhkan suntikan imun globulin secara ruitn untuk mencegah infeksi. Pengobatan ini juga sangat mahal, saat ini biaya bersih yaitu sekitar 20.000 dollar AS. Para peneliti masih terus mengembangkan jenis pengobatan ini untuk menyempurnakannya.

Dr. Carl June, yang memimpin tim peneliti di University of Pennsylvania, pada akhirnya berharap bahwa teknik ini akan menghilangkan ketergantungan pada transplantasi sumsum tulang, yang sekarang menjadi pilihan terakhir bagi orang-orang penderita leukemia.

Bangsal Kanker Anak
Meskipun metode pengobatan ini dikatakan cukup berhasil pada Emma, namun beberapa orang dewasa dilaporkan tidak mengalami perbaikan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pada pengobatan.

Metode pengobatan ini pertama kali dikembangkan para ahli di University of Pennsylvania. Sedangkan Emma menerimanya di Rumah Sakit Anak Philadelphia. Sampai saat ini, metode pengobatan serupa digunakan di Institut Kanker Nasional Amerika Serikat dan Memorial Sloan-Kettering Cancer Center.

Salam Sehat!
dr. Aidil Adlha

Kunjungi gerakan pengguna Facebook untuk mendukung Emma disini
Facebook Prayers for Emily (Emma) Whitehead

Berikut adalah beberapa koleksi foto Emma :










Selasa, 11 Desember 2012

Kesurupan Menurut Kedokteran Jiwa, Histeria?



Fenomena Kesurupan di Sekolah
Kesurupan cukup banyak diperbincangkan dalam berbagai media,  lebih-lebih jika muncul sebagai kesurupan masal siswa di sekolah ataupun buruh di pabrik. Secara tradisional hal ini biasanya dikaitkan dengan adanya gangguan dari roh-roh halus, sedangkan menurut ilmu kejiwaan hal itu merupakan reaksi salah terhadap permasalahan yang dihadapi penderitanya.

Kesurupan
Kesurupan cukup banyak dijumpai di masyarakat siswa taupun karyawan yang menghadapi krisis. Kesurupan massal yang terjadi sebenarnya pada awalnya merupakan “kesurupan” individual yang kemudian berubah menjadi massal karena ada orang lain yang tersugesti. Kesurupan individual yang terjadi muncul sebagai reaksi atas apa yang sedang dirasakan. Kesurupan pada hakikatnya adalah reaksi kejiwaan yang salah, yang disebut juga reaksi disosiasi ataupun reaksi konversi. Kejadian kesurupan cenderung terjadi berulang atau kambuh-kambuhan, selama penanganan kejiwaannya belum benar.

Hysteria
Histeria
Gangguan jiwa yang sudah lama dikenal sejak dulu ialah hysteria. Pada mulanya orang menyangka bahwa yang dihinggapi penyakit ini hanya kaum wanita, namun nyatanya laki-laki pun dapat mengalami gangguan ini. Dalam menghadapi suatu masalah seseorang akan bersikap sesuai dengan kemampuannya sejalan dengan pengalaman dan perkembangan kejiwaannya.

Orang yang sehat pertumbuhan kejiwaannya mampu bersikap benar terhadap permasalahan yang ada, tidak banyak mengubah perilaku dirinya. Dia dapat menerima apa yang ia anggap baik dan menolak apa yang ia anggap buruk berdasarkan norma yang ada. Meski banyak masalah, namun kondisi dalam dirinya tetap stabil dan utuh; dia merespons permasalahan secara realistis dan berorientasi pada pemecahan masalah.

Orang yang perkembangan jiwanya tidak sempurna ataupun terhambat mungkin menanggapi masalah dengan cara yang salah, misalnya mengadakan reaksi regresi (memundurkan diri); bentuk ini memunculkan orang yang jika menghadapi masalah “berat” lalu menggigit jari tangannya, karena dia menjadikan dirinya kembali seperti bayi yang jika takut lalu lari ke pelukan ibunya untuk mendapatkan ketenangan dengan adanya kesempatan menetek (ibu jarinya dianggap sebagai puting susu ibunya, lambang kasih sayang). Ada orang yang mengompol jika terlalu tegang, ataupun perut kembung ketika khawatir.

Bentuk lain yang paling terkenal adalah reaksi konversi; di sini dalam menghadapi masalah itu penderita mengubah sikap dirinya (baca: kejiwaannya) ke bentuk lain, yang dalam hal yang berlebihan ini berupa konversi histerik, yang secara singkat disebut sebagai histeria. Beban pikiran yang berat, rasa tertekan (depresi), putus asa (frustasi), ketidakadilan dapat memunculkan histeria itu.

Seorang yang sedih, memperlihatkan raut muka yang khas. Raut muka sedih itu sebenarnya merupakan reaksi tubuh yang sesungguhnya dan wajar. Penampilan raut muka adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal. Komunikasi seperti itu juga dapat terjadi dalam bentuk lain. Seorang istri dapat saja tiba-tiba “menjadi lumpuh” kedua kakinya setelah ia mengancam akan meninggalkan suaminya. Itu adalah suatu reaksi konversi atau reaksi histerik sebagai perwujudan suatu bentuk komunikasi. Reaksi konversi histeris  yang berupa kelumpuhan melambangkan pembatalan ancamannya, yang merupakan permohonan kasih sayang baginya. Kelumpuhan itu bukanlah kelumpuhan yang benar-benar senyatanya; artinya kalaulah ada tikus yang lari menuju dirinya dia pun akan bangkit dan lari untuk menghindar.

Tindakan awal
Walaupun jika ditanya sepertinya tak mendengar, itu harus dipahami sebagai bukti bahwa penderita histeria
tidak mau mengungkapkan permasalahannya. Namun sifat histeriknya dapat terungkap oleh pertanyaan-pertanyaan tentang manifestasi psikosomatik (gangguan tubuh yang muncul) yang muncul. Dengan memahami bahwa seseorang lebih rela menderita penyakit badaniah daripada menderita penyakit jiwa, maka kalau dia mendengar orang yang menyatakan “penyakitnya” sebagai manifestasi gangguan mental, ia akan menerimanya sebagai penghinaan, yang merendahkan martabatnya dan nama baik keluarganya. Dia akan berontak dengan “memperparah” penampilan histerisnya. Penderita konversi histerik akan bereaksi lebih histerik jika ditanya tentang penderitaan jiwanya; pertanyaan dapat dijawab dengan tangisan, pingsan atau bahkan kejang-kejang. Pengungkapannya harus dilakukan secara tidak langsung. Misalnya: “Sudah pernah berobat pada dokter mana? Berobat pada dokter  pertama karena apa? Pada dokter lain karena apa?”

Apa yang harus dilakukan?
Guru ataupun pendamping perlu memahami bahwa penderita kesurupan atau histeria sebenarnya sadar, dapat mendengar. Pembangkitan semangat perlu dibisikkan, misalnya untuk mendorong penderita untuk berbuat sesuatu demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain bukannya malah menyusahkan orang lain. Jika memungkinkan nantinya penderita dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter ahli jiwa untuk memperoleh bimbingan kejiwaan lebih lanjut demi masa depannya, yaitu untuk mampu bersikap yang benar dalam menghadapi masalah; penderita akan diajari dan dilatih mengelola stress dan konflik dengan baik dan benar.

Terlepas dari teori kedokteran jiwa yang diyakini saat ini, masih banyak fenomena kejiwaan yang belum bisa dijelaskan secara detail, misalnya menganai proses perubahan struktur fisik jaringan otak dan proses kimia otak (neurotransmiter) saat serangan histeria atau kesurupan ini terjadi, sehingga masih ada ruang diskusi untuk keyakinan agama, fenomena rohani dan dunia goib untuk berbicara, wallahualam bisshawab.

Salam Sehat!
dr Aidil Adlha

Rabu, 05 Desember 2012

Wanita ini bisa orgasme 200 kali sehari! Bahkan tanpa bercinta...



Banyak wanita di dunia ini yang tidak tau rasanya orgasme, bahkan harus memiliki pengetahuan dan pengalaman bercinta yang mumpuni untuk mendapatkannya. Lain halnya dengan seorang wanita dari Inggris, Sarah Carmen, 24 tahun, yang bisa mengalami orgasme 200 kali dalam sehari bahkan tanpa bercinta. Hal ini karena sedikit getaran saja sudah cukup baginya untuk orgasme, seperti getaran kereta api, menggunakan hair dryer, atau dengung mesin fotokopi.

"Apa saja bisa merangsang saya. Bahkan hairdryer bisa menyebabkan denyutan yang aneh pada tubuh saya. Sebagai seorang ahli perawatan kulit saya harus sering menggunakan alat yang bergetar untuk micro-dermabrasion dan alat ini kadang membuat saya terangsang."

"Teman-teman saya berpikir ini hebat. Saya bisa orgasme lebih banyak dalam sehari daripada mereka dalam satu tahun. Mereka berkata adalah sebuah keberuntungan bila pasangan mereka mampu membuat mereka orgasme dalam sehari, masalahnya saya bisa mengalaminya setiap sepuluh menit." kata Sarah.

Wanita yang tinggal di London ini mengalami Permanent Sexual Arousal Syndrome (PSAS) sejak umur 19 tahun, setelah meminum pil anti depresan. "Dalam beberapa minggu saya hanya mulai merasa sering terangsang dan setelah itu saya mulai terus menerus mengalami orgasme tak berujung. Hal itu dimulai di tempat tidur di mana sesi bercinta akan berlangsung selama berjam-jam dan pasangan saya akan terpesona melihat berapa kali saya orgasme. Masalahnya saya akan terus orgasme bahkan setelah selesai berhubungan seks. Saya hanya teringat tentang apa yang telah kami lakukan di tempat tidur dan saya mulai merasa sedikit memerah, maka saya akan kembali terangsang dan klimaks. Dalam enam bulan saya mengalami 150 orgasme sehari dan sekarang mendekati 200." kata Sarah.

Sejak itu, Sarah menjalin beberapa hubungan. "Kadang-kadang saya melakukan hubungan seks begitu banyak untuk mencoba menenangkan diri saya, namun malah membuat saya bosan. Dan pasangan saya tampaknya tidah banyak berusaha karena saya klimaks begitu mudah.​" katanya.

Saat diwawancarai oleh Newsoftheworld, Sarah mengatakan ia bisa orgasme 5 kali dalam 40 menit. Dia bilang dia memiliki masalah bahkan di tempat kerjanya, seperti pengering rambut dan alat perawatan kulit bisa merangsangnya dengan mudah. "Jika saya mulai batuk dan lari ke toilet, teman-teman saya tahu dan mengambilkan klien saya majalah atau secangkir teh. Kadang-kadang saya hanya ingin memiliki kehidupan yang normal." Sarah menjelaskan.

Tapi PSAS bukanlah kecanduan seks atau nymphomania. Pasien-pasien ini tidak mengalami peningkatan libido. Sarah kemudian berpartisipasi dalam perkumpulan Sex Addicts' Anonymous.

 "Tapi ketika aku melihat sekeliling ruangan dan mendengar cerita orang lain tentang bagaimana mereka putus asa untuk melakukan seks, aku menyadari bahwa aku tidak seperti mereka. Dengan itu lah cara saya melepaskan orgasme, tapi sekarang aku tahu aku tidak harus melakukan hubungan seks untuk mendapatkan itu."

PSAS adalah suatu kondisi yang jarang, para ahli mengakui keberadaannya baru-baru ini. PSAS merupakan stimulasi genital spontan dan terus-menerus (disertai juga dengan kongesti payudara), dengan atau tanpa orgasme atau pembengkakan atau pelumasan genital, tetapi tidak berhubungan dengan dorongan seks yang tinggi, dan umumnya tidak diinginkan serta mengganggu. Pasien sering merasa malu atau minder.

Rangsangan fisik bisa sangat intens dan terus-menerus, selama berhari-hari, berminggu-minggu atau permanen. Orgasme kadang-kadang dapat memicu kelegaan sementara, namun tidak ada perduli jumlah hubungan seks / masturbasi seseorang pasien lakukan, setelah beberapa jam gejala pasti akan datang lagi.

Dalam beberapa kasus, 300 orgasme spontan / hari dilaporkan. Tidak ada seorang pria yang bisa mengatasi tuntutan seksual seperti itu, dia bisa merasa kewalahan oleh seorang wanita PSAS. Sindrom ini bekerja pada  "spot" area, seperti G-Spot vagina, atau di daerah klitoris.

Kegiatan dan fokus pasien akan terganggu. Bahkan naik mobil atau kereta api, getaran ponsel, dan mandi akan memacu gejala tak tertahankan seperti dorongan seksual yang kuat. "Aku terus-menerus merasakan sensasi luar biasa seperti gairah seksual yang murni fisik dan tanpa disertai fantasi-fantasi seksual," kata pasien PSAS yang lain.

Pasangan dari pasien dapat merasa impotensi, kebingungan, ketidakmampuan dalam memberikan bantuan, isolasi, frustrasi, dan kemarahan. Pasien, selain malu, merasa terisolasi, impotensi, dapat pula mengalami kesedihan, dan terbangun di pagi hari dengan hot flashes. Di tempat kerja, atasan akan melihat negatif karyawannya yang setiap lima menit pergi ke kamar mandi.

Kondisi ini masih teka-teki bagi para peneliti, bisa dari peradangan panggul atau infeksi yang merangsang saraf sensorik klitoris dan lainnya, dan cenderung terjadi terutama di pasca-menopause (perempuan di usia 40-an dan 50-an) atau mereka yang menjalani pengobatan hormonal jangka panjang; tapi ternyata usia dapat bervariasi.

Peneliti lainnya mengatakan PSAS adalah gejala psikologis dari beberapa krisis emosional yang berhubungan dengan sistem limbik otak, pusat kesenangan dan fisiologi seks. Tumor otak di bagian yang mengatur area genital juga tercatat menjadi penyebab dalam sebuah kasus, dan juga tumor ovarium dalam kasus lainnya.

Obat seperti trazodone memiliki efek samping menginduksi PSAS, tetapi juga menghentikan SSRI (serotonin reuptake inhibitor, kelas antidepresan), seperti dalam kasus Sarah, atau penurun kolesterol juga dapat memiliki efek yang sama. Satu pasien mengalami PSAS setelah operasi prolaps uretra. Sebuah malformasi arteri vena-panggul dengan cabang arteri ke klitoris dapat menginduksi PSAS, dan tindakan operasi bisa sepenuhnya menyembuhkan kasus seperti ini.

Obat yang berguna untuk mengendalikan PSAS adalah antidepresan, antiandrogen, dan gel anaesthesi, pengobatan lesi neurologis dan psikoterapi juga membantu.

Salam Sehat!
dr. Aidil Adlha

Sabtu, 01 Desember 2012

Penderita Diabetes Tipe 2 beresiko Kanker Payudara!


Wanita pasca-menopause memiliki risiko 27% lebih tinggi terkena kanker payudara bila menderita diabetes tipe 2, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer minggu ini. Padahal kenyataan ini tidak berhubungan dengan kelebihan berat badan yang merupakan faktor risiko dari kedua penyakit ini, para peneliti tidak menyangkal bahwa diabetes tipe 2 dapat mempengaruhi risiko kanker payudara secara langsung.

Penelitian dari International Prevention Research Institute (i-PRI), Lyon, Prancis, ini merupakan kajian komprehensif dari 40 studi terpisah tentang kemungkinan kaitan antara diabetes tipe 2 dan kanker payudara. Secara keseluruhan, datanya mencakup lebih dari 56.000 kasus kanker payudara dari empat benua.

Penulis utama sekaligus presiden i-PRI, Peter Boyle, menyatakan dalam sebuah jumpa pers :
"Studi kami menemukan peningkatan risiko kanker payudara yang signifikan pada wanita yang menderita diabetes, terutama pada usia pasca-menopause."

Penelitian ini tidak menemukan bukti yang mendukung hubungan diabetes tipe 2 dan kanker payudara pada wanita pra-menopause atau orang-orang dengan diabetes tipe 1.

BMI yang tinggi mungkin menjadi alasan
Boyle menyatakan bahwa memiliki BMI tinggi bisa menjadi faktor risiko. (BMI adalah Body Mass Index, tinggi badan seseorang dalam meter kuadrat dibagi dengan berat badan dalam kilogram). Berat badan berlebih, terutama di sekitar pinggang, merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.

Obesitas juga merupakan faktor risiko untuk kanker payudara. Angka dari Cancer Research UK, menyatakan peningkatan risiko kanker payudara pascamenopause hingga 30%, dan kelebihan berat badan terkait dengan lebih dari 4.000 kasus kanker payudara setiap tahun di Inggris.

Boyle mengatakan mereka tidak tahu apa mekanisme biologis yang mungkin mendasari untuk menjelaskan hubungan antara diabetes tipe 2 dan kanker payudara. Bisa jadi langsung atau tidak langsung.

Kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan diabetes tipe 2 dan mekanisme biologis kanker payudara dipengaruhi aktivitas hormon, yang pada gilirannya mempengaruhi proses pertumbuhan kanker.

"Tapi hal ini juga tidak bisa menyingkirkan beberapa faktor yang berhubungan dengan diabetes," tambahnya.
Berat badan ideal, latihan, menghindari alkohol membantu mengurangi risiko kanker payudara

Martin Ledwick dari Cancer Research UK mengatakan studi ini tidak menunjukkan apakah diabetes secara langsung meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita pasca-menopause.

"Tapi seperti yang kita tahu bahwa memiliki BMI tinggi dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes tipe II dan kanker payudara, masuk akal bagi perempuan untuk selalu mempertahankan berat badan ideal," dia menekankan dan menyarankan siapa pun dengan faktor risiko untuk berkonsultasi dengan dokter tentang gaya hidup yang sehat, misalnya pola makan dan aktivitas fisik untuk meminimalkan risiko kedua penyakit tersebut.

Menurut World Cancer Research Fund, setiap tahun di Inggris 89,1 dari 100.000 wanita mengalami kanker payudara, sehingga Inggris menjadi negara dengan tingkat tertinggi ke11 kanker payudara di dunia.

World Cancer Research Fund juga menyatakan sekitar 42% dari kanker payudara di Inggris dapat dicegah dengan menghindari minum alkohol, aktif secara fisik dan menjaga berat badan ideal.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi risiko kanker payudara meliputi: usia, riwayat reproduksi, hormon endogen, hormon eksogen, kepadatan payudara, riwayat beberapa jenis penyakit payudara jinak, dan riwayat keluarga.

Siapapun anda menjadi sebuah kebiasaan yang bijaksana untuk melakukan SADARI (PerikSA payuDAra sendiRI) dalam usia produktif untuk mendeteksi sedini mungkin sebagian besar kelainan yang mungkin bisa dialami seorang wanita pada payudaranya

Salam Sehat !
dr. Aidil Adlha